Navigation Menu

Opini UN: Hari Ini Bocah Suci Harapan Bangsa Berjuang Percaya Diri

Ketika prestasi menjadi tumpuan harapan,
Ketika percaya diri dan jiwa jujur menjadi mimpi berharga,
Ketika jiwa-jiwa tulus dalam senyum menjadi inspirasi bagi semua orang,
Tunjukkan bahwa kalianlah yang terbaik,
Buktikan bahwa kalian adalah generasi jujurnya negeri ini,
Sketsakan bahwa kami yang kecil juga diuji dan ingin mempersembahkan yang terbaik,
Bukan mempersembahkan suatu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
----------------------

Pemandangan pagi setiap Ujian Nasional berlangsung di sekolah-sekolah tampak sangat berbeda. Hal ini mungkin disebabkan untuk menyambut sebuah persembahan besar anak-anak bangsa yang akan berjuang menentukan nasib antara baik buruknya sekolah tempat mereka menimba ilmu, berkwalitas atau tidaknya pendidik-pendidik bangsa yang setiap hari menemani belajar mereka, dan mampu atau tidaknya mereka mempersembahkan yang terbaik bagi diri dan orang-orang yang selalu bersamanya.

Mulai hari ini hingga hari Rabu mendatang, Bocah Suci Harapan Bangsa akan berjuang dengan semangat mimpi dan penuh percaya diri. Ujian Nasional memang bukan akhir dari jalan menuju keberhasilan. Namun, Ujian Nasional seharusnya diartikan sebagai sebuah sikap pemerintah untuk mengevaluasi baik buruknya sistem pendidikan di bangsa ini. Pemerintah tidak menuntut nilai tinggi, namun pemerintah hanya berkeinginan mengukur bagaimana kwalitas dan kuantitas pendidikan anak bangsa.

Dalam sorotan dan rotasi waktu, Ujian Nasional tingkat SMA dan SMP sederajat sudai usai digelar dan tinggal menunggu hasilnya. Kini jenjang SD sederajat dilangsungkan dengan sangat ketat. Sampai dus-dus soal pun tidak boleh disentuh selain panitia, apalagi dibuka isinya. Kiranya, jika seketat Ujian Nasional di jenjang SD ini Ujian Nasional untuk tingkat SMP dan SMA, maka issu kebocoran soal dan kunci jawaban pun tidak kembali kita dengar. Karena bagaimanapun Ujian Nasional tidak menuntut lebih dari semua pihak, namun hanya menuntut baik tidaknya kinerja para pendidik, sekolah, dan pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan.

Ujian Nasional kalau dijadikan sebagai refleksi dari ketangguhan moral, maka mulai hari ini marilah kita belajar dari bocah-bocah mungil di Sekolah Dasar yang selalu percaya diri dengan sikapnya dalam hadapi ujian nasional tersebut. Tidak ada berkas keraguan dan ketakutan dari mereka. Karena mereka yakin bahwa indikator soal yang ditetapkan pemerintah menjadi tumpuan besar dan senjata berharga dalam perjuangan mereka, bukan kunci jawaban.

Hari ini sejarah akan mencatat, Ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar harus dijadikan pembelajaran berharga untuk jenjang pendidikan tinggi yang seharusnya lebih baik karena didukung staf pengajar bersistemkan guru bidang studi. UN Tingkat SD juga marilah kita jadikan sebagai pemantulan hasil pencerminan setiap sekolah untuk berkaca jujur pada prestasi bukan provokasi antara baik dan buruknya kinerja kita semua.

Sebenarnya, jika dikaji penuh berharga semarak ujian nasional memberikan inspirasi spiritual bagi kita semua. Ujian nasional mampu menghadirkan jiwa-jiwa penuh harapan, jiwa-jiwa penuh semangat, jiwa-jiwa yang selalu berprinsip belajar mandiri dan mengenal lebih dekat dengan Tuhan mereka lewat doa dan harapan tak terperinci banyaknya. Untuk itu, marilah kita sukseskan Ujian Nasional ini dengan semangat kejujuran dan percaya diri, bukan semangat iri hati dan penuh dengan kontroversi.


Selamat berjuang bocah-bocah suci harapan bangsa, pertahankan semangat percaya diri kalian, semarakkan jiwa tangguh kalian, dan tunjukkan siapa yang terbaik antara kecil dan besarnya harapan kalian. Persembahkanlah yang terbaik untuk mereka yang kalian anggap baik dan tidak baik. Jangan takut dan semoga sukses!

Lombok Post, Mei 2012

0 komentar: