PENGUMUMAN UN SMA:
ANTARA MIMPI DAN FAKTA DARI SEBUAH PENGAKUAN
Oleh : Usman Jayadi
Sekuntum
rindu untuk masa lalu, ketika aku pun seperti kalian.
Menunggu
antara kepastian dan ketidakpastian mimpi-mimpi penuh senyuman.
Hari
ini berjuta-juta canda dalam bahagia,
Hari
ini beribu-ribu tangis dan literan linangan air mata.
Itulah
atmosfer dari kekuasaan-Nya yang jangan sampai terlupakan.
Semuanya
sudah kodrat untuk memilih dan memilah di antara yang terbaik dan tidak terbaik
dari apa yang seharusnya dipilih dan dipilah.
Meraih
kemenangan memang mudah, namun mempertahankan kemenangan adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari mimpi-mimpi penuh harapan
Dan,
fakta dari sebuah ketulusan.
----------------------------
Hari ini kita sama-sama menyaksikan betapa
getaran jiwa mereka terlintas dari asa antara harga diri dan pertarungan
nurani. Harga diri akan merasa terinjak-injak manakala hasil dari sebuah
perjuangan mereka harus tertulis dengan kata yang sungguh sangat menyedihkan.
Pertarungan nurani juga akan bertanya-tanya tentang hal demikian, hingga
akhirnya terlintaslah jawaban apakah malu atau penuh kebanggaan. Semuanya tidak
mungkin lepas dari bathin mereka.
Teruntuk adik-adik, putra-putri terbaik
bangsa yang hasil dari perjuangan kalian mampu mengobati luka, kecewa, dan
durhakanya kalian kepada orang tua. Hari ini kalian mampu membuktikan bahwa
kalian telah mempersembahkan yang terbaik untuk diri kalian dan semua orang
yang kalian anggap ada. Namun, satu hal yang perlu diingat, bahwa meraih
kemenangan itu sungguhlah mudah, akan tetapi mempertahankan kemenangan itu
sungguh amat sangat melelahkan. Prestasi sangat mudah digapai, namun
mempertahankan prestasi tersebut untuk terus menerus menjadi baik, amat sangat
membutuhkan sebuah perjuangan besar. Oleh karena itu, jangan sekali-kali
mengotori hasil torehan manis kalian saat ini dengan hal-hal yang tidak ada
untungnya sama sekali.
Kepada adik-adik, putri-putri terbaik
bangsa yang hasil dari perjuangan kalian harus berakhir dengan kata “maaf”,
“kecewa”, “sedih”, dan “sabar”, hari ini kalian mampu mempersembahkan kata-kata
yang amat sulit diungkapkan tersebut kepada orang tua kalian, guru-guru kalian,
dan orang-orang yang ingin melihat kalian senyum bahagia bersama mereka. Kalian
adalah bagian dari sebuah kemenangan yang tertunda, keberhasilan yang harus
diperjuangkan lagi, dan butuh sebuah pemahaman berarti untuk menyadari semua
yang kalian persembahkan, semua yang kalian usahakan, dan semua yang menjadi
harapan kalian adalah perjalanan sejarah untuk menjemput kemenangan yang lebih
berharga dan berarti daripada mereka yang dengan sombongnya mengatakan
merekalah yang menang.
Kepada semua sekolah yang seratus persen
dari putra-putrinya mempersembahkan senyum indah dari pagi hingga berakhirnya
sebuah proklamasi kemenangan mereka, melalui tulisan sederhana ini saya
berharap jangan sampai kemenangan tersebut menjadi sebuah prestise dari
karikatur pembelaan sombong untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya
ketika PPDB menjelang. Kemenangan luar biasa ini marilah dijadikan sebagai
teladan berharga bahwa sebuah sekolah jika berada di pelosok daerah ini, mampu
menandingi luar biasanya sekolah di kota sana, dan yang lebih berat lagi jika
sekolah berada di kota, maka ungkapkanlah bahwa sekolah kota mampu memberikan
sebuah petuah suci untuk menunjukkan bahwa kemenangan kita adalah bagian dari
sebuah perjuangan sejarah yang harus dibenahi.
Yang terhormat kepala sekolah yang
siswa-siswinya masih ada yang tidak lulus, maka saatnya kita bertanya dengan
mata bathin kita, dosa apakah yang telah dilakukan oleh kita, keburukan apakah
yang telah kita torehkan kepada putra-putri kita, dan kebodohan apa yang
menjadi belenggu dalam mengangkat citra dan martabat kita. Namun, ini adalah
sebuah refleksi real yang harus dijadikan malu untuk kalah, malu untuk tidak
berprestasi, dan malu untuk mengulang kesalahan tersebut lagi.
Yang mulia, kepala dinas kabupaten dan
kota yang hasil pencapaian peserta UN di daerahnya sempurna 100%, maka
jadikanlah bagian dari sebuah penantian panjang tersebut sebagai cerminan sikap
mulia untuk terus-menerus berbenah diri, memfasilitasi semua hal yang jangan
sampai membuat keburukan di esok hari. Berbenah dengan senyum bahagia meraih
kemenangan, bukan meniatkan hal tersebut sebagai sebuah harapan kesombongan.
Yang sangat mulia, kepala dinas
kabupaten dan kota yang hasil pencapaian nilai peserta UN di daerahnya masih
tidak sempurna, maka sudah saatnyalah bertaubat untuk merenungi bahwa semua ini
timbul dari dosa-dosa aneh terhadap diri, sekolah, dan putra-putri daerah di
sana. Jangan sampai kegagalan ini menjadi keburukan yang berlarut-larut
sehingga mengacuhkan moral dan harga diri yang harus dibayar dengan rugi.
Yang maha luar biasa, penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada kepala dinas provinsi yang dengan niat hanya meraih
kemenangan dan keperkasaan sejati, hari ini harapan tersebut telah terbukti
dengan nyata bahwa perjuangan dan kepercayaan
pemerintah daerah kita kepada Anda sudah mengobati luka mendalam pada prestasi
tahun-tahun sebelumnya. Mereka yang besar adalah mereka yang terlahir dari
budi, bukan niat suci untuk merelakan dan membangga-banggakan prestasi saat
ini. Sekali lagi, sebuah apresiasi luar biasa dan mudah-mudahan di jenjang
SMP/MTs, SD/MI nanti prestasi kembali terukir lagi.
Sebelum saya akhiri tulisan sederhana
ini, sekali lagi marilah kita jadikan pencapaian prestasi kita hari menjadi
bias abadi dari mimpi-mimpi indah kita dari tahun-tahun sebelumnya untuk lebih
memperbaiki diri sehingga mulai tahun ini prestasi demi prestasi selayaknya
terukir dengan sebuah kata “syukur”. Menjadi barometer fakta “jujur”, menjadi
asset berharga sehingga prestasi tersebut mampu kita ukur.
Untuk pejuang-pejuang bangsa yang sedang
bergembira ria, perjalanan masih panjang dan jangan sampai kemenangan ini
menjadikan kalian tertidur lelap dalam kesombongan sehingga melupakan kewajiban
berharga untuk mempersembahkan yang terindah bagi pertiwi tercinta. Kalian
adalah investasi negerinya para orang-orang baik, jangan sampai terprovokasi
dengan orang yang tidak baik. Berpikirlah realistis untuk perjuangan masa
depan, karena negeri ini memburu manusia-manusia baik demi terwujudnya sebuah
visi, “Menjemput Emas dari Prestasi Generasi Saat Ini.” Oleh karena itu,
sembahkanlah sujud syukurmu kepada Tuhan dan jangan sampai lupa bahwa
prestasimu hari ini adalah sebuah penghargaan mulia dari Dia yang Maha
Memberikan Kebaikan. Semoga sukses…!!!
Tertutuplah
sedih karena kebahagiaan itu, terantai sudahlah resah karena kegagalan itu.
Namun, semuanya hanya semu dan harus dipertanyakan kembali dari mana
keberhasilan dan kekalahan itu…??? Kita pun harus bertanya, kemenangan dan
kegagalan hari ini apakah hanya mimpi atau fakta dari sebuah pengakuan kepada
Tuhan Yang Maha Luar Biasa itu, bukan kepada mereka yang hanya ingin berlari
tanpa tanggungjawab untuk sebuah kemenangan dan keberhasilan…
0 komentar: